Background

Mau Dibawa Kemanakah Multifinance Kita?

 

Multifinance. Pernahkah kalian mendengar kata multifinance? Mungkin ada sebagian kecil dari kalian yang sudah tak asing lagi dengan kata multifinance, dan ada pula sebagian besar dari kalian yang merasa sangat asing dengan kata multifinance. Jadi, apasih multifinance itu? Adakah peranan multifinance? Lalu, mau dibawa kemanakah multifinance kita ini? Sebelum ke topik permasalahannya, saya akan mengulas sedikit tentang multifinance.

Apasih multifinance itu?
            Kata multifinance dalam bahasa Indonesia bermakna perusahaan pembiayaan. Sehingga, multifinance atau perusahaan pembiayaan adalah suatu badan usaha di luar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan [Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8/PMK 012/2006 pasal 1 huruf  b]. Adapun kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha Lembaga Pembiayaan yaitu:
1.      Sewa Guna Usaha
2.      Anjak Piutang
3.      Perdagangan Surat Berharga
4.      Modal Ventura
5.      Usaha Kartu Kredit
6.      Pembiayaan Konsumen

Adakah peranan dari multifinance?
             Ada. Peranan multifinance adalah sebagai salah satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional. Disamping peran tersebut diatas, perusahaan pembiayaan juga mempunyai peran penting dalam hal pembangunan yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat serta  berperan aktif dalam pembangunan.

Dari ulasan tentang multifinance diatas, lalu mau dibawa kemanakah multifinance kita? Jawabannya praktis. Tentu saja multifinance di Indonesia akan dibawa ke tingkat yang lebih baik lagi. Mengapa demikian? Karena adanya perusahaan multifinance di Indonesia ini sangat mempermudah masyarakat Indonesia untuk memiliki produk-produk (elektronik, kendaraan bermotor, dll) dengan keunggulan yang dimiliki multifinance, antara lain:

1.      Pembelian produk dalam bentuk kredit.
2.      Tidak terlalu banyak persyaratan.
3.      Tidak berorientasi pada jaminan.
4.      Tidak mengganggu keuangan konsumen.
5.      Proses cepat dan tidak berbelit.

Namun sayangnya, pertumbuhan multifinance pada tahun 2014 diperkirakan lambat. Berdasarkan informasi dari TEMPO.CO, Jakarta - Head of Research PT BNI Securities Norico Gaman mengatakan pada tahun ini industri multifinance diperkirakan akan mengalami pelemahan dibandingkan dengan kinerjanya pada tahun lalu. Hal ini disebabkan kenaikan suku bunga BI di 2013 hingga ke level 7,5 persen dan tidak menutup kemungkinan naik lagi hingga ke level 8,0 persen pada 2014.


"Hal tersebut akan mendorong kenaikan suku bunga kredit perbankan sehingga berdampak pada kenaikan bunga kredit di lembaga multifinance yang lebih tinggi," ujar Norico dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 2 Januari 2014.
Kenaikan suku bunga kredit yang tinggi akan menghambat daya beli konsumen, terutama terhadap produk-produk seperti otomotif, properti, dan peralatan elektoronik. Kondisi ini berdampak terhadap rendahnya permintaan kredit pada multifinance.
Dengan terjadinya pelemahan pertumbuhan multifinance  pada tahun 2014, perusahaan multifinance berusaha melakukan efisiensi agar dapat menjaga margin keuntungan di tengah-tengah melambatnya pendapatan dari kredit konsumen," ujar Norico.
Upaya yang digunakan agar dapat menjaga margin keuntungan ditengah-tengah pelemahan multifinance yaitu memperbanyak modal. Hal ini dapat disiasati dengan cara sebagai berikut:
1.      Multifinance terbitkan obligasi berkelanjutan.
            Sejumlah perusahaan multifinance berencana menerbitkan obligasi untuk mendanai modal kerjanya. PT Federal International Finance (FIF), adalah perusahaan yang akan menerbitkan obligasi senilai Rp 1,55 triliun untuk mendukung ekspansi pembiayaan perusahaan tahun ini. Obligasi tersebut merupakan penerbitan tahap III dari program obligasi berkelanjutan tahun 2012 senilai total Rp 10 triliun.

2.      Multifinance andalkan pinjaman sindikasi untuk ekspansi.
            Sejumlah perusahaan pembiayaan (multifinance) mengandalkan pinjaman sindikasi untuk melakukan ekspansi pembiayaan tahun ini. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), misalnya, menargetkan memperoleh pinjaman sindikasi dari luar negeri senilai US$ 200 juta pada April ini. 
            Dengan demikian, “Mau dibawa kemanakah multifinance kita?” sudah terjawab dengan jelas, yaitu dibawa pada tingkat yang lebih baik. Meskipun pada tahun 2014 multifinance mengalami pelemahan. Namun perusahaan multifinance tidak tinggal diam dan berusaha melakukan efisiensi agar dapat menjaga margin keuntungan ditengah-tengah pelemahan multifinance dengan berbagai upaya.


Sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2013/11/26/090532612/OJK-Luncurkan-Whistleblowing-System
http://suriyadiadhi.blogspot.com/2011/10/pengertian-dan-peran-lembaga-pembiayaan.html
http://www.indonesiafinancetoday.com/read/58203/Multifinance-Terbitkan-Obligasi-Berkelanjutan
http://www.indonesiafinancetoday.com/read/58053/Multifinance-Andalkan-Pinjaman-Sindikasi-untuk-Ekspansi
http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Pembiayaan

Categories: Share

1 komentar: